Mengawali perkuliahan e-business kita akan membahas terkait perkembangan e-marketing. Kenapa harus e-marketing?
E-marketing sebagai salah satu bagian dari e-business merupakan contoh yang paling mudah menggambarkan pengertian dan awal mula munculnya konsep e-business. Martketing atau pemasaran menjadi ilmu pengetahuan yang terus dikembangkan dengan munculnya e-business, sehingga dengan adanya pembahasan terkait materi ini maka diharapkan rekan-rekan mahasiswa dapat melakukan kontemplasi perkembangan dunia bisnis karena perubahan sosial kemasyarakatan
Perkembangan marketing sebagai topik bahasan mata kuliah e-business ini disajikan pada pertemuan ke-2 di Bulan Februari 2021 oleh Wahyu Nur Hidayat secara sinkronous melalui g.meet dan materi dapat dipelajari secara utuh pada SIPEJAR UM. Pada post kali ini saya hanya menampilkan beberapa slide yang saya tuliskan dengan banyak poin untuk memudahkan mahasiswa mempelajari kembali materi yang saya berikan. Semoga melalui catatan blog ini, kita bisa saling berbagi materi dan masukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan lebih baik.
Mengakhiri perkulihan pada pertemuan kedua ini, silahkan rekan-rekan mahasiswa untuk memberikan satu contoh perusahan yang sulit bertahan karena ketikdampuan dalam menghadapi perubahan zaman (era disrupsi) dan deskripsikan penjelasannya!
Silahkan menuliskan komentar Anda pada komentar post ini dan berikan keterangan kelas dan nama lengkap, contoh: PTI A 2019 – Anang !
PTI A 2019 – Heny Dwita Ratnasari. salah satu perusahaan yang mengalami disrupsi adalah nokia. disrupsi sendiri adalah gangguan yang mengakibatkan industri tidak berjalan seperti biasanya karena bermunculannya kompetitor baru yang jauh lebih efisien dan efektif seperti kasus yang dialami oleh perusahaan handphone nokia. awalnya Nokia memulai tahun 2010 sebagai pemimpin global di pasar smartphone yang sedang naik daun bahkan sepertiga dari semua smartphone yang terjual pada tahun 2010 -33,1% di antaranya- merupakan produksi Nokia. Dan penjualan perangkat Nokia pada dekade saat itu mengalami kenaikan lebih dari 48% dan perusahaan itu juga mampu mengirimkan 100 juta unit. namun karena perkembangan teknologi yang selalu berkembang dengan pesat dan mampu merubah posisi dari perusahaan nokia ini 180 derajat ditambah dengan kehadiran Samsung dan iPhone yang hadir dengan teknologi begitu canggih. perusaah nokia masih tetap setia dengan Symban dan ini bisa menjadi salah satu faktor kenapa nokia surut dikarenakan munculnya brand baru Samsung fokus pada Android dan iPhone dengan iOS,. Hal inilah yang membuat Nokia kehilangan daya saing di pasaran. Pasalnya, ponsel Nokia hanya memiliki fitur sederhana yang kalah jauh dengan kompetitornya.
sumber : https://aqi.co.id/blog/6-perusahaan-yang-bangkrut-karena-digitalisasi
Kodak didirikan oleh George Eastman pada 1892. Kodak merupakan perusahaan yang awal pendiriannya memproduksi kamera Analog. Enam tahun kemudian kodak mulai memproduksi kamera digital. Artinya, perusahaan inilah yang pertama kali memproduksi kamera digital. Dan saat teknologi semakin berkembang, Kodak tidak mengembangkan inovasi kamera digitalnya namun perusahaan tersebut malah memperbanyak produksi kamera digitalnya kemudian Kodak mengalami kelabakan karena terjangan inovasi kamera digital yang diciptakan saingannya seperti Canon, Nikon, dll. Kodak mengalami kebangkrutan dikarenakan kurangnya inovasi dan ketidaksiapan perusahaan dalam mengantisipasi tren perkembangan teknologi.
Nama : Althaf – PTI A 2019
Blockbuster merupakan sebuah perusahaan ritel yang bergerak di bidang entertainment dan melakukan bisnis peminjaman film bagi customer. . Blockbuster merupakan perusahaan yang berlokasi di Amerika Serikat dan memiliki cabang maupun franchise di seluruh penjuru dunia terutama di Indonesia. Sekitar tahun 1990an akhir hingga 2000 awal merupakan masa kejayaan dari Blockbuster sebelum era internet di mulai. Internet dianggap sebagai sebuah ancaman bagi penyedia layanan peminjaman video. Mayoritas pendapatan Blockbuster didapat dari biaya denda. Ketika layanan internet sudah mulai dikenali oleh konsumen pada tahun 2004, John Antioco, CEO Blockbuster memikirkan suatu cara untuk tetap berkembang sejalan dengan trend yang ada yaitu untuk memberikan layanan via online. Salah satu petinggi perusahaan bernama John Keyes tidak setuju dengan usulan tersebut dan mengakibatkan dipecatnya John Antioco dari Blockbuster pada tahun 2005. Setelah itu dengan adanya internet yang semakin canggih tidak membantu Blockbuster dalam memperbaiki nasibnya. Blockbuster dinyatakan bangkrut pada tahun 2010. Tercatat pada tahun 2018 hanya tersisa satu gerai Blockbuster di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Andai saja para petinggi Blockbuster mengikuti ide dari John Antioco untuk memperdigitalkan Blockbuster mungkin saja nasib mereka berbeda.
Perusahan Ponsel Nokia karena minimnya inovasi. Di saat yang perusahaan lain sudah mengeluar kan inovasi inovasi terbaru seperti samsung berfokus dengan android dan juga iphone dengan iOS, Sedangkan disisi lain ponsel Nokia hanya memiliki fitur sederhana yang kalah jauh dengan kompetitornya. Perusahaan Nokia juga berusaha mengejar ketinggalan dengan memakai sistem yang baru. Alih-Alih menggunakan Android yang sedang Populer, Perusahaan tersebut lebih mengutamakan pride-nya dengan memilih Windows Phone.
PTI A 2019 – Akhmad Syaiful Anwar
Era disrupsi terjadi ketika suatu inovasi baru masuk ke pasar dan menciptakan efek disrupsi yang cukup kuat sehingga mengubah struktur pasar yang sebelumnya. Contoh perusahaan yang tidak mampu dalam menghadapi era disrupsi adalah perusahaan Kodak. Kodak merupakan sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di Rochester, New York. Didirikan oleh George Eastman dan Henry Strong pada tahun 1892. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam produk kamera, fotografi, pencetak, dan lain-lain. Menurut situs web wartaekonomi.co.id perusahaan Kodak kalah bersaing dengan perusahaan Fujifilm. Kedua perusahaan tersebut sama-sama di bidang kamera, perusahaan Fujifilm bisa menang dan bertahan di pasaran karena mereka terus berinovasi dan menyesuaikan selera konsumen di pasaran. Fujifilm juga melakukan restrukturisasi bisnis filmnya dengan menghilangkan lini produksi dan menutup fasilitas yang dianggap tak diperlukan. Selain itu, mereka juga melakukan penelitian agar bisa mengadaptasi teknologi yang dimiliki Fujifilm ke area lain. Sementara itu perusahaan Kodak hanya bertahan dengan produk lamanya dan kurang berinovasi sesuai perkembangan zaman. Hal ini menyebabkan konsumen meninggalkan Kodak dan beralih ke Fujifilm.
Era disrupsi singkatnya merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata beralih ke dunia maya. hal ini berdampak buruk terhadap perkembangan ekonomi serta berdampak besar terhadap sebuah perusahaan, salah satu perusahaan tersebut adalah Kodak, pada tahun 90-an perusahaan yang bernama Kodak mengalami perkembangan yang sangat pesar dengan produk kamera manual dan film seluloidnya. Akan tetapi, setelah mulai berkembangnya teknologi kamera digital, kodak tidak mengembangkan usahanya ke produk kamera digital, sebaliknya kodak berusaha untuk memproduksi kamera analog secara besar-besaran yang pada saat itu produk kamera analognya menjadi sumber pemasukan besar bagi perusahaan ini. Kemudian seiring berkembangnya teknologi mulai muncul perusahaan perusahaan kamera seperti Canon dan Nikon, perusahaan tersebut merasa perkembangan dunia kamera digital menjadi sebuah peluang besar dan mulai memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, dilain sisi kodak merasa kelabakan serta mulai kesulitan dalam memperoleh penghasilan. hal ini dikarenakan perusahaan kodak tidak memanfaatkan perkembangan teknologi sehingga perusahaan ini mulai mengalami krisis dan bangkrut dikarenakan tidak mengikuti perkembangan teknologi atau tidak siap dalam mengikuti perkembangannya, akhirnya perusahaan tersebut bangkrut dikarenakan era disrupsi
PTI A 2019 – Akhmad Syaiful Anwar
Contoh perusahaan yang tidak mampu dalam menghadapi era disrupsi adalah perusahaan Kodak. Era disrupsi terjadi ketika suatu inovasi baru masuk ke pasar dan menciptakan efek disrupsi yang cukup kuat sehingga mengubah struktur pasar yang sebelumnya. Kodak merupakan sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di Rochester, New York. Didirikan oleh George Eastman dan Henry Strong pada tahun 1892. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam produk kamera, fotografi, pencetak, dan lain-lain. Menurut situs web wartaekonomi.co.id perusahaan Kodak kalah bersaing dengan perusahaan Fujifilm. Kedua perusahaan tersebut sama-sama di bidang kamera, perusahaan Fujifilm bisa menang dan bertahan di pasaran karena mereka terus berinovasi dan menyesuaikan selera konsumen di pasaran. Fujifilm juga melakukan restrukturisasi bisnis filmnya dengan menghilangkan lini produksi dan menutup fasilitas yang dianggap tak diperlukan. Selain itu, mereka juga melakukan penelitian agar bisa mengadaptasi teknologi yang dimiliki Fujifilm ke area lain. Sementara itu perusahaan Kodak hanya bertahan dengan produk lamanya dan kurang berinovasi sesuai perkembangan zaman. Hal ini menyebabkan konsumen meninggalkan Kodak dan beralih ke Fujifilm.
Nokia adalah salah satu perusahaan yang awalnya sangat sukses dan menjadi pemimpin global dalam pasar ponsel pada awal tahun 2000-an. Dengan perkembangan pesat dan adanya internet, perusahaan seluler yang lain mulai memahami tentang data, bukan hanya suara yang berguna untuk komunikasi di masa depan. Namun, Nokia hanya berfokus pada hardware dan kurang memahami konsep dari software dan dinilai kurang inovatif. Selain itu, desain yang ditampilkan tidak semenarik ponsel-ponsel brand saingannya. Akhirnya, Nokia membuat sistem operasi sendiri namun tidak sesuai dengan pasar dan menyebabkan feedback dari pengguna buruk.
Eastman Kodak Company, merupakan sebuah perusahaan yang sulit bertahan karena ketidak mampuan dalam menghadapi perubahan zaman. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam produk seperti kamera, fotografi, pencetak dan lainnya. Selama abad ke 20, kodak memegang peran yang sangat dominan dalam fotografi film, bahkan pada tahun 1976 kodak menguasai 90% market di Amerika. Pasar yang selalu memiliki selera yang terus berubah seiring perkembangn zaman, namun kodak tidak dapat berinovasi di pasaran dengan menyesuaikan selera konsumen. Seiring perkembangan zaman banyak perusahaan yang mengeluarkan produk kamera yang lebih canggih dan bagus dalam pengambilan foto. Sehingga kodak ditinggalkan konsumen secara perlahan dan mengakibatkan bangkrut. PTI A 2019 – Dewi Sholehah
PTI A 2019 – Moch. Angga Julianto
Salah satu perusahaan yang sulit bertahan karena menghadapi peruhan zaman salah satunya adalah Nokia
Nokia pernah merajai market mobile phone pada era GSM dan CDMA beberapa tahun lalu, namun tahun 2007-2011 saham Nokia terus jatuh seiring gagalnya beberapa produk Nokia terbaru melawan competitornya Apple, RIM, dan Samsung.
Faktor kegagalan Nokia dimulai dari internal, misalnya Nokia seringkali menjadi pelopor dalam meluncurkan produk terbaru namun tanpa prospek masa depan yang lebih baik. Misalnya Nokia terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang berarti sedangkan para pesaingnya lebih mampu memenuhi keinginan konsumen dengan servis dan fasilitas jauh lebih memuaskan seperti dengan OS android maupun iOS. Nokia juga gagal mengantisipasi, memahami atau mengatur diri untuk menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel Nokia terbaru adalah fitur yang siap, namun tidak siap di masa depan. Juga terdapat pula faktor eksternal, misalnya Vendor ponsel China (Huawei, ZTE) dan Korea (Samsung, LG) mengeluarkan smartphone low cost untuk menyaingi kerajaan Nokia di negara berkembang
Salah satu perusahaan yang tidak mampu menghadapi perubahan zaman adalah yahoo. Menurut suatu sumber yang saya dapat, yahoo mengalami kegagalan karena tidak mengambil kesempatan yang ada. Yahoo berkesempatan membeli Google pada tahun 2002 namun CEO Yahoo menolak untuk menyelesaikannya. Ditambah lagi dengan tawaran membeli Facebook juga ditolak oleh Mark Zuckerberg. Yahoo juga mengabaikan tren konsumen dan juga mengabaikan kebutuhan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Maka dapat diambil pelajaran, untuk bisa tetap bertahan sepanjang perubahan zaman adalah dengan selalu aktif dan semangat dalam mengikuti tren yang ada dengan menambah inovasi-inovasi yang diperhitungkan dapat menarik minat pengguna dengan cara meningkatkan pengalaman pengguna. Juga suatu perusahaan harus memiliki tekad mengambil resiko dengan plan alternatif yang juga bisa menyelamatkannya jika plan yang awal belum bisa berhasil. Ketika ada kesempatan juga tidak menyiakannya. Karena kesempatan yang datang mayoritas tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.
Kodak. Kodak didirikan pada 1888 oleh George Eastman dengan memproduksi kamera murah, film, kertas, dan bahan kimia. Selama tahun 1976, Kodak menguasai 90% penjualan film dan 85% penjualan kamera di Amerika.
Kodak mulai mengalami masalah finansial pada 1990 hingga dinyatakan bangkrut pada 19 Januari 2012. Penyebabnya adalah kegagalan penjualan di area fotografi film dan karena Kodak telat melakukan transisi ke bidang fotografi digital. Sebenarnya Kodak telah mengembangkan kamera digital sejak 1975. Namun saat itu Kodak takut jika teknologi tersebut mengancam penjualan film yang menjadi pemasukan utama Kodak.
Tahun 2005, Kodak meluncurkan seri EasyShare setelah banyak melakukan studi perilaku kosumen. Kodak menemukan fakta bahwa wanita senang memotret dengan kamera digital namun sebal ketika harus mentransfer data foto ke komputer. Teknologi EasyShare menjawab kebutuhan ini. Kodak juga menempati peringkat pertama sebagai kamera digital paling laris di Amerika pada tahun tersebut.
Namun terlepas dari perkembangannya, Kodak gagal mengantisipasi betapa cepatnya perkembangan kamera digital. Kodak gagal bersaing dengan kompetitor asal Asia seperti Sony, Canon, dan Nikon. Akhirnya perusahaan raksasa ini menyerah saat kamera digital mulai tergantikan kamera di smartphone dan tablet.
Komentar Anda sedang menunggu moderasi.
Salah satu perusahaan yang tidak mampu menghadapi perubahan zaman adalah yahoo. Menurut suatu sumber yang saya dapat, yahoo mengalami kegagalan karena tidak mengambil kesempatan yang ada. Yahoo berkesempatan membeli Google pada tahun 2002 namun CEO Yahoo menolak untuk menyelesaikannya. Ditambah lagi dengan tawaran membeli Facebook juga ditolak oleh Mark Zuckerberg. Yahoo juga mengabaikan tren konsumen dan juga mengabaikan kebutuhan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Maka dapat diambil pelajaran, untuk bisa tetap bertahan sepanjang perubahan zaman adalah dengan selalu aktif dan semangat dalam mengikuti tren yang ada dengan menambah inovasi-inovasi yang diperhitungkan dapat menarik minat pengguna dengan cara meningkatkan pengalaman pengguna. Juga suatu perusahaan harus memiliki tekad mengambil resiko dengan plan alternatif yang juga bisa menyelamatkannya jika plan yang awal belum bisa berhasil. Ketika ada kesempatan juga tidak menyiakannya. Karena kesempatan yang datang mayoritas tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.
Saya Fauziah Syahrani dari PTI A 2019 akan menjawab pertanyaan mengenai salah satu contoh perusahaan yang sulit bertahan karena ketidakmampuan dalam menghadapi perubahan zaman (era disrupsi). Dalam hal ini saya akan mengambil contoh perusahaan yang dahulunya sangat digandrungi oleh semua lapisan masyarakat, tak lain tak bukan yaitu Blackberry. Perusahaan Blackberry memiliki masa emasnya pada awal 2000-an. Semua kalangan baik anak muda hingga dewasa hampir semua memiliki smartphone blackberry. Namun, seiring waktu perusahaan ini tak mampu dan gagal beradaptasi dalam menghadapi perubahan zaman. Hingga pada akhirnya CEO dari perusahaan Blackberry menyatakan keluar dari bisnis manufaktur smartphone. Bagi saya sangat disayangkan untuk perusahaan blackberry yang ternyata tidak mampu dalam menghadapi perkembangan zaman, dan justru hanya memperdulikan apa yang dimilikinya. Ketidak mauan dalam mengikuti perkembangan akan membuat perusahaan kalah saing seiring berkembangnya zaman. Mungkin saja jika Blackberry mau mengikuti perkembangan smartphone, kini blackberry akan tetap menjadi smartphone yang sangat diminati disemua kalangan. Terimakasih
PTI A 2019 – Lili Rahmawati Seperti yang kita ketahui dunia saat ini sedang berada pada era disrupsi yang mana setiap kegiatan yang awalnya dilakukan di dunia nyata beralih ke dunia maya, kondisi seperti ini sangat berpengaruh untuk semua lapisan masyarakat yang ada diindonesia, banyak dari masyarakat Indonesia yang perekonomiannya merosot akibat kondisi ini tak hanya itu banyak dari perusahaan yang gulung tikar dan memutus kerja ribuan dari buruhnya akibat dari kondisi ini, salah satu perusahaan yang tidak bertahan karena ketidak mampuan dalam menghadapi perubahan zaman saat ini ialah PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), perusahaan ini merupakan perusahaan pengelola taksi Express yang memutuskan untuk membatasi serta menghentikan beberapa layanan. Selain itu, perseroan juga terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke pegawai. Ini dilakukan oleh Direktur Utama Express Transindo Utama Johannes BE Triatmojo pada saat fase pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada tanggal 10 April 2020, adanya PSBB ini membuat perusahaan mengalami penurunan pelanggan yang menggunakan taxi dari perusahaan ini.
PTI A 2019 – Dwi Cahya Puspita
Path merupakan sebuah aplikasi jejaring sosial yang menghentikan layanannya pada tanggal 18 Oktober 2018. Berikut beberapa penyebabnya:
1. Mengingkari konsep awal path yaitu fokus menjaga informasi yang dibagikan si pengguna dengan membatasi jumlah pertemanan sampai 150 pengguna inilah yang membedakan Path dengan aplikasi lainnya seperti Twitter dan Facebook. Akan tetapi dalam perkembangannya Path menambah kuota pertemanan menjadi 500 pengguna.
2. Path beberapa kali terlibat kasus privasi salah satunya diam-diam telah mengakses dan menyimpan kontak telepon pengguna tanpa izin. Karena kasus ini banyak pengguna yang meninggalkan Path.
3. Path telah mengeluarkan fitur-fitur baru tetapi keberadaannya tetap kalah dengan pesaingnya seperti Snapchat dan Instagram yang berkembang sangat pesat serta memiliki berbagai fitur baru dan segar.
Ketiga hal inilah yang membuat Path kurang diminati oleh masyarakat dan akhirnya menutup layanannya.
Salah satu perusahaan yang tidak bisa menyesuaikan perkembangan zaman alias disrupsi adalah Nokia. Nokia pada awalnya adalah brand yang berjaya pada masanya karena telah berhasil memberikan nilai prestige pada pengguna. Namun setelah kehadiran Samsung dengan Androidnya dan IPhone dengan IOSnya, sedangkan Nokia dengan Symbian yang ada dengan fitur sederhana masih kalah jauh dengan kompetitornya. Nokia pun akhirnya berusaha mengejar ketertinggalan itu dengan cara menggunakan sistem yang baru yaitu Windows Phone. Nokia tidak mengadopsi Android yang sedang populer saat itu. Keinginan kekeh itu malah membuat Nokia tidak laku di pasaran dan pailit. Konsumen sudah beralih ke Android dan IOS. Menurut saya dalam hal ini Nokia belum bisa menerapkan dengan baik perubahan orientasi perusahaan dan personalisasi kebutuhan.
Myspace (dahulu MySpace) merupakan sebuah situs jejaring sosial. Kantor pusatnya bertempat di Beverly Hills, California, dan berada dalam satu gedung perkantoran dengan pemilik langsung perusahaan tersebut, News Digital Media, kepunyaan News Corporation. MySpace menjadi situs jaringan sosial paling populer di Amerika Serikat pada bulan Juni 2006. Berdasarkan comScore, MySpace telah disusul oleh kompetitor internasional utamanya yaitu Facebook pada bulan April 2008. MySpace mempekerjakan 1000 karyawan pada bulan Juni 2009. Perusahaan tidak mengungkapkan pendapatan atau keuntungan secara terpisah dari News Corporation. Melihat perkembangan pesat pada friendster sebagai salah satu motivasi kepada mereka menghasilkan platform media sosial dengan cara yang lebih unik. Setelah hanya 10 hari mengumpulkan energi dan mengumpulkan ide, MySpace diluncurkan. Awalnya, ini hanya digunakan di antara karyawan eUniverse. DeWolfe menjadi CEO pertama. Sedangkan legenda Tom Anderson (Anda pasti tahu) adalah Presiden. MySpace terus berkembang setelah berhasil meningkatkan beberapa fitur jika hanya digunakan di kalangan karyawan eUniverse. Myspace diluncurkan ke publik pada Januari 2004. Dasar dari MySpace adalah konsepnya berupa berbagi hiburan antar pengguna. Pengguna juga dapat berinteraksi satu sama lain dan bertukar preferensi dan hobi. Saat ini, setiap pengguna baru secara otomatis akan melanjutkan teman pertama mereka yaitu Tom Anderson. Ingat raut wajahnya di profil? Lihat gambar unggulan di atas. Dia cepat jika dia perempuan. Dalam waktu kurang dari sebulan, MySpace sudah memiliki sejuta pengguna. Dan 11 bulan kemudian mereka memiliki 5 juta pengunjung unik. Ini menjadikannya platform media sosial paling potensial di mata investor. Viacom kemudian mencoba menawar di MySpace. Tapi yang mengejutkan News Corp. itu menawarkan harga yang lebih tinggi, yaitu $ 580 juta. Saat itu nilai MySpace ditempatkan pada level $ 327 juta. Setelah akuisisi, MySpace dikembangkan sebagai media sosial No. 1 di dunia. Pada Juli 2006, MySpace menjadi pos media sosial paling berpengaruh di atas Friendster. Kemudian Facebook muncul sebagai pesaing terbaru MySpace. Facebook berkembang pesat. Namun puncak penggunaan MySpace terjadi pada Desember 2008 ketika 76 juta pengguna unik di AS. MySpace telah menjadi media sosial yang penting bagi banyak pihak, terutama bagi industri musik. Banyak seniman amatir menjadi profesional karena platform MySpace. Bagi artis-artis terkenal serta perusahaan rekaman mereka menjadikan MySpace sebagai media penting untuk lebih memperkuat publisitas mereka. Platform MySpace sangat mendukung streaming musik. Ada tombol putar musik otomatis siap. Sekitar tahun 2007 dan 2008, MySpace hanya memiliki fitur-fitur seperti halaman profil utama, desain dan beberapa fitur dasar menarik lainnya. Pada tahun 2010, MySpace mengubah fitur mereka. Banyak fitur baru ditambahkan termasuk permainan, musik, dan video. Banyak yang berpendapat, ketika DeWolfe mengundurkan diri sebagai CEO pada April 2009 sebagai titik awal kejatuhan MySpace. Segala sesuatu yang berhubungan dengan MySpace telah runtuh. Perjanjian $ 900 juta selama periode 3 tahun dengan google juga dikatakan menjadi penyebab jatuhnya MySpace. Sebagai hasil dari perjanjian tersebut, MySpace mendapatkan lebih banyak iklan dan lebih banyak fokus komersial daripada memberikan pembaruan yang menarik kepada pengguna. Pengguna mengeluh tentang waktu pemuatan yang buruk. Niscaya, peningkatan pengguna facebook juga menjadi salah satu penyebabnya. Tapi sebagai ‘otai’ di media sosial, MySpace harus punya rencana sendiri. Facebook lebih ringan dan memberikan kepuasan lebih bagi pengguna di media sosial. Ketua dan CEO News Corp Rupert Murdoch kecewa ketika MySpace gagal memenuhi harapan. Pada Juni 2011, MySpace dijual ke media Tertentu hanya dengan $ 35 juta, sekitar 6% dari jumlah yang dibayarkan Murdoch 6 tahun lalu. Sepertinya ini bukan pelelangan, tapi lebih dari harga, saya tidak memiliki kekuatan untuk menyimpannya untuk waktu yang lama. Rupert Murdoch menyebut pembelian MySpace sebagai kesalahan besar dalam kariernya. Pada September 2015, MySpace – yang sebelumnya menduduki peringkat No. 1 di dunia dan AS – turun menjadi 1.643 di AS dan 1.913 di dunia. Myspace tetap berada di lubuk hati para penggemarnya ketika mereka tidak lagi aktif dalam meningkatkan situs. Iklan dan spam berlimpah. Semakin banyak orang yang menyukai tampilan minimalis seperti facebook dibandingkan dengan MySpace yang cukup ramai untuk sebagian orang. Dulu orang menyukainya karena masa remaja mereka. Saat memasuki dunia yang lebih tua, banyak orang menyukai hal-hal sederhana di media sosial. MySpace juga sangat longgar untuk pengguna yang buruk. Ada banyak keluhan dari pengguna tentang beberapa pengguna yang kasar di MySpace tetapi MySpace tidak mengejutkan. Tidak seperti facebook, saya memposting artikel raver dan raver boy melaporkan kurang dari seminggu untuk membuat akun saya. Ini adalah contoh ketika Anda terlalu memikirkan untung dan melupakan kebutuhan konsumen. Awalnya sangat bagus. Mereka dapat dianggap sebagai pesaing Friendster, tetapi mereka menawarkan hal-hal yang tidak dimiliki Friendster untuk membuat Myspace unik dan memiliki penggemar hardcore sendiri. MySpace gagal karena banyak yang mengelolanya hanya melihatnya sebagai tempat memasang iklan. Tidak ada yang salah dengan fokus pada periklanan, tetapi pastikan aspek lain diberdayakan juga. Keluhan dan kebutuhan pengguna tidak ditekankan. Alih-alih situs sosial $ 900 juta, itu menjadi situs sosial yang dianggap Google sebagai kesalahan.
PTI A 2019-Anggra Natalia
Contoh perusahaan yang sulit bertahan adalah Nookia. Penyebab utamanya adalah Nokia kurang menjantisipasi, memahami, atau mengatur produknya menhadapi perkembangan zaman. Dapat dilihat ketika keberhasilan Apple meluncurkan produknya yaitu iPhone, Nokia tetap mempertahankan e-seriesnya. Sementara itu ketika Samsung meluncukan ponsel barunya setiap tahun dengan sedikit pembaharuan dari peluncuran yang sebelumnya, membuat Nokia kalah saing dengan desain yang biasa dan kurang menarik. Kemitraan Nokia hanya bergantung pada Symbian sampai akhirnya menjalin kemitraan dengan Microsoft. Namun proses tersebut agak terlambat karena pasar sudah didominasi Samsung dan Apple.
PTI A 2019 – Lili Rahmawati Seperti yang kita ketahui dunia saat ini sedang berada pada era disrupsi yang mana setiap kegiatan yang awalnya dilakukan di dunia nyata beralih ke dunia maya, kondisi seperti ini sangat berpengaruh untuk semua lapisan masyarakat yang ada diindonesia, banyak dari masyarakat Indonesia yang perekonomiannya merosot akibat kondisi ini tak hanya itu banyak dari perusahaan yang gulung tikar dan memutus kerja ribuan dari buruhnya akibat dari kondisi ini, salah satu perusahaan yang tidak bertahan karena ketidak mampuan dalam menghadapi perubahan zaman saat ini ialah PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), perusahaan ini merupakan perusahaan pengelola taksi Express yang memutuskan untuk membatasi. serta menghentikan beberapa layanan. Selain itu, perseroan juga terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke pegawai. Ini dilakukan oleh Direktur Utama Express Transindo Utama Johannes BE Triatmojo pada saat fase pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada tanggal 10 April 2020, adanya PSBB ini membuat perusahaan mengalami penurunan pelanggan yang menggunakan taxi dari perusahaan ini.