Perkembangan marketing

Mengawali perkuliahan e-business kita akan membahas terkait perkembangan e-marketing. Kenapa harus e-marketing?

E-marketing sebagai salah satu bagian dari e-business merupakan contoh yang paling mudah menggambarkan pengertian dan awal mula munculnya konsep e-business. Martketing atau pemasaran menjadi ilmu pengetahuan yang terus dikembangkan dengan munculnya e-business, sehingga dengan adanya pembahasan terkait materi ini maka diharapkan rekan-rekan mahasiswa dapat melakukan kontemplasi perkembangan dunia bisnis karena perubahan sosial kemasyarakatan

Slide Pembuka

Perkembangan marketing sebagai topik bahasan mata kuliah e-business ini disajikan pada pertemuan ke-2 di Bulan Februari 2021 oleh Wahyu Nur Hidayat secara sinkronous melalui g.meet dan materi dapat dipelajari secara utuh pada SIPEJAR UM. Pada post kali ini saya hanya menampilkan beberapa slide yang saya tuliskan dengan banyak poin untuk memudahkan mahasiswa mempelajari kembali materi yang saya berikan. Semoga melalui catatan blog ini, kita bisa saling berbagi materi dan masukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan lebih baik.

Slide Ketiga
Slide ke enam
Slide ke tujuh
Slide ke delapan

Mengakhiri perkulihan pada pertemuan kedua ini, silahkan rekan-rekan mahasiswa untuk memberikan satu contoh perusahan yang sulit bertahan karena ketikdampuan dalam menghadapi perubahan zaman (era disrupsi) dan deskripsikan penjelasannya!

Silahkan menuliskan komentar Anda pada komentar post ini dan berikan keterangan kelas dan nama lengkap, contoh: PTI A 2019 – Anang !

86 Replies to “Perkembangan marketing”

  1. Saya mengambil contoh perusahaan hp Esia yang dulu sangat berjaya pada zaman Nokia,Sony Ericsson,dsb.
    Kejayaan
    Esia mampu mendulang kesuksesan berkat modifikasi yang dihadirkan oleh PT. Bakrie Telecom, Tbk. sebagai rumah produk ini. Esia sebagai operator seluler berbasis CDMA mampu menghadirkan program-program yang menarik, yaitu “Gile Beneer”. Program ini bekerja sama dengan merek telepon seluler Nokia 212 pada tahun 2004 selama tiga bulan, mulai dari bulan September hingga bulan Desember. Kerja sama tersebut dalam bentuk product bundle, artinya setiap pembelian Nokia 212 akan disertai kartu sim Esia. Tak hanya itu, Esia pun menawarkan gratis telepon dan SMS ke sesama penggunanya. Program “Gile Beneer” sukses besar karena mampu membuat konsumen beralih dari GSM ke CDMA. Selain itu, program “Rumpi Abis” diluncurkan dengan tawaran berupa telepon selama berjam-jam ke sesama pengguna esia secara gratis. Ada pula, program “Hujan Duit” dengan mengusung jargon “terima telepon dapat uang” menawarkan pemberian uang kepada pelanggannya saat menerima panggilan dari operator seluler lain dan kemudahan akses menelpon ke luar negeri. Esia akan memberikan uang sebesar Rp50 untuk panggilan selama 1 menit. Program-program ini sangat menguntungkan Esia dan memperkuat posisi Esia sebagai operator seluler yang sukses di pasaran. Hal ini ditandai dengan pelanggan produk ini tercatat mencapai 16,3 juta orang pada tahun 2008, terbesar se-Asia Tenggara. Tak cukup sampai di situ, Esia pun mampu mengubah paradigma di tengah masyarakat Indonesia bahwa berkomunikasi lewat operator seluler hanya bisa dijangkau oleh orang – orang menengah ke atas dengan menyediakan layanan yang murah meriah.
    Keterpurukan
    Kesuksesan ini tidak dapat berlangsung lama. Persaingan ketat dengan operator seluler berbasis GSM telah menurunkan popularitas Esia secara berangsur-angsur. Operator seluler berbasis GSM meluncurkan inovasi yang menjanjikan pula. Selain itu, layanan berbasis CDMA menunjukkan kelemahan terkait jaringan internetnya. Dilansir dari merdeka.com, Jaringan internet 3G CDMA bernama EVDO (Evolution Data Optimized) tidak kuat mengirimkan suara dan data secara bersamaan. Sedangkan, jaringan internet GSM kuat mengirimkannya secara berbarengan. Tentu saja, hal ini berakibat signifikan terhadap kemunduran Esia karena teknologi semakin berkembang pesat dari hari ke hari.

  2. Perusahaan yang tidak mampu bertahan pada era disrupsi yang berkaitan dengan media sosial/ jejaring sosial adalah BlackBerry Masanger (BBM). Berikut adalah penjelasan mengenai penutupan BBM.
    PT Elang Mahkota (EMTK) menutup layanan perpesanan instan BlackBerry Messenger (BBM) pada 31 Mei 2019. Informasi aplikasi BBM tutup ini diumumkan melalui blog resmi BlackBerry Messenger. Dalam keterengan tertulis, alasan BBM menutup platform-nya karena sulit untuk mendapat pengguna baru dan banyak pengguna mereka yang beranjak ke layanan perpesanan instan lain. Selain itu, persaingan yang ketat dengan layanan perpesanan instan lain pun dapat menjadi faktor utama BBM tutup. Terhitung dari tahun 2016, BBM mengawali perjalanan baru untuk memperbarui platform-nya agar lebih fresh dan memilki banyak fitur. Perusahaan memiliki ambisi untuk menghadirkan sebuah layanan lintas-platform yang memungkinkan pengguna tak hanya berkirim pesan dan berbagi cerita, tetapi juga menikmati berbagai konten dan bahkan membayar aneka tagihan.
    Namun munculnya WhatsApp, Facebook Messenger, dan Line (mereka bisa dikatakan leading dalam layanan kirim pesan instan saat ini) ini membuat BBM harus tutup, karena para pengguna yang beralih menggunakan aplikasi tersebut lantaran memiliki banyak keunggulan yang membuat pengguna lebih nyaman menggunakannya.

    Sumber :
    https://selular.id/2019/04/selamat-tinggal-blackberry-messenger/#:~:text=Dalam%20keterengan%20tertulis%2C%20alasan%20BBM,ke%20layanan%20perpesanan%20instan%20lain.&text=Selain%20itu%2C%20persaingan%20yang%20ketat,menjadi%20faktor%20utama%20BBM%20tutup.
    https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190418201017-37-67683/ini-alasan-resmi-blackberry-messenger-tutup

  3. Salah satu contoh perusahaan yang sulit bertahan di era disrupsi adalah Palm. Ketenarannya di mulai pada tahun 1996, yang mana perusahaan tersebut meluncurkan Personal Digital Assistant (PDA) pertama dengan harga 200 dolar Amerika Serikat. Pada zaman tersebut PDA sangat membantu dan praktis, pengguna dapat menulis di layar dengan stylus serta dapat disimpan pada komputer pribadi dan baterai yang tersedia pun dapat bertahan berminggu-minggu. Menggunakan PDA, pengguna bisa menghitung memakai kalkulator, mengetik lewat aplikasi memo, menyimpan nomor telepon, mengirim e-mail, dan lain sebagainya.

    Namun, kejayaan Palm berhenti setelah kedatangan era ponsel cerdas. Di era 2000-an, pasar PDA semakin sesak dengan kejadiran sejumlah kompetitor seperti HP, sony, Compaq, Nokia, hingga Casio. Semakin tergerus lagi sejak kehadiran ponsel cerdas yang berjalan dengan OS Windows Mobile. Pada tahun 2007, Apple menggebrak pasar dengan meluncurkan Iphone yang mana menyebabkan terjadinya pergeseran pasar dan meluncurkan smartphone layar penuh dengan keyboard yang bisa disembunyikan melalui mekanisme geser (slide).

  4. Toys R Us merupakan salah satu contoh perusahaan yang tergilas karena era digitalisasi. Perusahaan ini bergerak di bidang retail mainan anak-anak, yang tutup dan bangkrut tergantikan oleh E-Commerce setelah 69 tahun berdiri dan mampu membuka gerai sebanyak 1800 yang tersebar di 38 negara. Toys “R” Us dinilai lambat dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat masif. Peran dari public relation menjadi tidak optimal, sementara public relation perusahaan pada saat ini sangat dibutuhkan karena dapat meningkatkan citra positif perusahaan di mata konsumen dan investor. Toys “R” Us tidak memikirkan langkah panjang ketika mengambil keputusan, tidak memperhatikan perkembangan yang ada dan hanya berdasar pada kebiasaan juga pengalaman mereka. Dari kasus tersebut, maka sudah bisa dipastikan Toys “R” Us kalah dalam kompetisi global, dimana identitas dan citra perusahaan di mata masyarakat sangat diperhatikan.

    Sumber : Candraningrum, Diah Ayu. 2017. Gangguan Komunikasi Publik dan Penurunan Brand Engagement di Perusahaan Toys “R” Us. Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2 (164).

  5. contoh perusahan yang sulit bertahan karena ketikdampuan dalam menghadapi perubahan zaman (era disrupsi) adalah Nokia.
    Ada masanya, ponsel Nokia memberikan nilai prestige pada si pemakainya. Brand ini sempat mengenyam masa kejayaan dan memiliki citra eksklusif di mata masyarakat. Namun, kondisi ini berubah 180 derajat saat Samsung dan iPhone hadir dengan teknologi yang lebih canggih.
    Saat Samsung fokus pada Android dan iPhone dengan iOS, Nokia tetap setia dengan Symbian. Hal inilah yang membuat Nokia kehilangan daya saing di pasaran. Pasalnya, ponsel Nokia hanya memiliki fitur sederhana yang kalah jauh dengan kompetitornya.
    Mereka pun berusaha mengejar ketinggalan dengan memakai sistem yang baru. Bukannya mengadopsi Android yang sedang populer kala itu, Nokia mengutamakan pride-nya dengan memilih Windows Phone.

  6. Salah satu dampak positif teknologi terhadap kehidupan manusia (khususnya di bidang pemasaran) adalah transmisi informasi yang cepat. Jika di masa lalu, saat memasarkan suatu produk, Anda harus menunggu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk mengirimkan produk tersebut. Namun, di era sekarang ini, dengan perkembangan teknologi informasi, pembeli dan penjual tidak perlu menunggu lama untuk melihat produk. Karena bisa diakses melalui jaringan internet atau situs terkait.

Tinggalkan Balasan ke NANANG AGUNG PRAYOGO Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *